Oleh : Restu Baskara
Bicara tentang krisis kapitalisme yang melanda di belahan dunia
ini, di Negara-negara Eropa terjadi akan ada penurunan pertumbuhan ekonomi di
akhir tahun ini sampai 2012. Yunani sudah kembali menggunakan mata uang
negaranya kembali, karena dinilai menggunakan mata uang Euro tidak efektif
dalam perekonomian. Dan berharap supaya turis-turis asing ke Yunani
semakin meningkat. Belum lagi konflik Inggris dengan prancis terkait dengan
financial. Inggris yang masih menggunakan mata uangnya sendiri tidak mau mendukung
Negara-negara pengguna mata uang Euro yang terkena krisis. Sehingga
Negara-negara capital yang terkena krisis mencari alternative sumber untuk
penyelamatan krisis ini. Potensi penyelamatan krisis kapitalisme terletak di
Timur Tengah , karena daya belinya semakin tinggi. Karena disini terdapat
sumber minyak yang tinggi sebagai sumber energy yang masih domain dipakai
manusia.
Maka tidak heran jika Negara-negara capital mempunyai
kepentingan disini. Kita lihat Libya, yang terdapat investor asing dari Prancis.
Sementara Negara-negara asing dan pemodal asing menginvestasikan modalnya di
Indonesia dalam bentuk surat berharga seperti Surat Utang Negara ( SUN),
obligasi, dan surat berharga lainnya yang Investasi lebih bersifat portofolio.
Jasi masih minim investasi dalam sector riilnya. bahayanya besarnya investasi
Indonesia diportofolio, SUN justru menambah hutang Indonesia. Rasio hutang
dengan jumlah penduduk yaitu setiap bayi lahir dibebankan 7,5 juta untuk bayar
hutang.
Di tingkatan eropa , Inggris menolak dana talangan
Internasional. Dan IMF menagih 180 negara yang terlibat hutang yang sudah
jatuh tempo kepada IMF. Siapa yang kemudian diuntungkan dalam krisis ini
? memang lembaga Internasional. Dan ada negosiasi ulang di lembaga2 Internasionalnya
untuk meringankan hutangnya. Makanya banyak Negara memangkas subsidi untuk
rakyatnya, seperti yang terjadi di Prancis, Italia dan Yunani.
Pusat ekonomi dunia, Amerika justru Negara no.1 hutangnya paling
tinggi di dunia. Lembaga internasional IMF diuntungkan jika negara-negara
penghutang membayar ke IMF. Tapi memang mau tak mau Negara yang terlilit hutang
di lembaga Internasional harus membayar hutangnya , minimal mencicil hutang
tersebut. Di Inggris BUMNnya semakin sedikit, karena banyak privatisasi usaha tapi
subsidi lumayan besar diberikan di pendidikan dan kesehatan. Dan banyak
penjarahan terjadi di Inggris. Jalan keluar solusi kapitalisme seperti apa
sampai sekarang belum bisa menjawab. Kalo jaman Keynesian, ada system New Deal
( kebijakan baru ) terkait dengan pembangunan infrastruktur. Tapi apakah itu
jalan keluar yang permanen?
Menurunnya produk Amerika yang kalah bersaing dengan Cina.
Cina sebagai kekuatan perekonomian baru yang kuat ,dengan jumlah penduduk yang
tinggi yang didorong pembangunan industry. Kalau untuk SDA tidak sebanding
dengan jumlah penduduk. Akan tetapi Cina cukup berhasil dalam mengembangkan
industry nasionalnya sehingga bisa menghasilkan komoditi yang besar untuk
diekspor ke Negara-negara lain , khususnya Negara-negara berkembang.
Memang kalau bicara krisis, kapitalisme pasti akan mengalami
krisis. Kita bisa lihat sejarah bagaimana kapitalisme itu akan menghasilkan
krisis. Sekarang ini negara-negara Eropa sedang mengalami krisis. Dan
negara-negara maju yang notabene Negara kapitalisme semuanya, di kelompok G7
yang selalu berusaha mencari jalan keluar atas penyelamatan krisis yang ada.
Dengan mengekspansi, mendirikan perusahaan manufaktur di negara-negara
berkembang, dan mengeksploitasi SDA dan SDMnya , serta mengakumulasi modal. Belum
lagi krisis pangan yang lagi-lagi negara-negara pemodal mencoba memenuhi
kebutuhan pangannya dengan mengeksploitasi potensi pangan di negara-negara
berkembang termasuk Indonesia.
Masalah agraria menjadi polemic. System agraria yang diterapkan
belum rapi. Negara yang krisisnya parah justru Negara yang BUMN nya kecil
seperti Amerika dan Yunani. Termasuk juga Indonesia. Kuba perekonomiannya
justru semakin meningkat. Kalau kita lihat disana,mobil-mobil lama tahun
60an dijadikan asset Negara. Pariwisatanya semakin meningkat. Situasi di laut
Cina Selatan yang panas,yang menjadi perebutan kepentingan Amerika dan
Cina karena disitu ada ladang minyak.
Indonesia mengalami pemangkasan subsidi. Karena untuk
mengurangi beban Negara dalam memberikan bantuan subsidi yang dinilai cukup
besar.Tahun depan kenaikan BBM akan ditetapkan sekitar Maret-April , dan TDL
juga akan naik. Program MP3EI tentang pembangunan infrastruktur yang ngotot
dipercepat, soal bank-bank tanah untuk infrastruktur sedang dipetakan. Kalau bicara
investasi , di Indonesia investasi terbesar adalah investasi dari asing.
Sekitar 60 % dari asing. Dan 40 % dari domestic. Jelas bahwa yang menguasai
Indonesia sekarang ini adalah pihak asing.
Gejolak sosial yang akhir-akhir ini melanda di berbagai wilayah
, karena ada persengketaan tanah seperti di Mesuji , yang sebelumnya sebenarnya
sudah banyak konflik agraria. Dan semuanya membawa korban dari warga sipil ,
yaitu rakyat yang menuntut haknya agar tidak dirampas dan dicuri. Dan
konflik pertambangan seperti yang terjadi di Freeport dan di Bima. Konflik Bima
yang membawa korban meninggal ( 6 orang ) karena ditembak mati oleh aparat
keamanan , membuktikan bahwa pemerintah dan aparat keamanan / polisi tidak
melindungi rakyatnya , justru melindungi kepentingan modal ( kapitalisme ).
Dengan masuknya PT Sumber Mineral Nusantara yang sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh PT Arc Exploration Ltd dari Australia. Yang akan
mengelola pertambangan di Bima selain ia akan memperlancar arus modal dari
luar, kedua dengan dibukanya pertambangan di sape, lambu dan sebagian besar
wilayah di Indonesia tentunya membutuhkan alat dan perlengkapan pertambangan,
yang tidak mungkin di dapatkan dari industry dalam negeri, tentunya kebutuhan
akan mesin-mesin tambang dan teknologinya akan di suplay dari hasil produksi
industry Negara-negara kapitalis. Jelas lah apa kepentingan kapitalis terhadap
pembukaan lahan tambang di seluruh wilayah Indonesia tidak lain adalah untuk
mencari pasar baru agar komoditas (hasil produksi) yang ia hasilkan dapat
terserap oleh pasar.
Dan mungkin banyak lagi potensi konflik yang akan terjadi ,
mengingat banyaknya kasus sengketa tanah di Indonesia. sebagian besar kasusnya
berhadapan dengan kepentingan pemerintah dan pemodal. Seperti perusahaan yang
menyerobot lahan rakyatnya. Setidaknya ada 1000 kasus potensi konflik agraria.
Semuanya itu saling berkaitan antara kepentingan rakyat sebagai buruh dan tani
diganggu oleh kepentingan modal besar.
Mengingat akan banyaknya konflik yang akan terjadi kemarin
dan sekarang , serta potensi konflik yang semakin banyak ke depannya , maka
bagaimanakah kita sebagai gerakan rakyat dan rakyat itu menyikapinya
?????
Tentu saja ini semua adalah bencana. Bencana yang disebabkan
oleh suatu system yang menghamba kepada modal ( kapitalisme ). Dan lagi-lagi
rakyat yang menjadi korban. Kejadian di Bima membuktikan betapa rakusnya
pemodal itu merampas hak-hak rakyat. Dan pemerintah yang seharusnya melindungi
kepentingan rakyat , justru melawan rakyat itu sendiri dengan senjatanya yaitu
aparat keamanan. Aparat keamanan sebagai anjing penjaga modal selalu melakukan
kekerasan militer terhadap rakyat.
Rakyat yang sudah kebingungan dan menilai bahwa pemerintahan
rezim ini sudah bobrok dan kejam. Dan rakyat memerlukan sebuah penyadaran dan
arahan untuk segera kritis dan mau membaur dalam sebuah gerakan untuk menuntut
rezim ini. Tapi memang keadaan sekarang ini, di tengah situasi pragmatis yang
mempopuliskan orang-orang untuk berbuat oportunis, memerlukas kerja ekstra
keras di kaum-kaum gerakan agar segera menyadarkan rakyat yang masih terjebak
dalam mimpi-mimpi idealis.
Dan gejolak-gejolak sosial yang terjadi di masyarakat , yang
menjadikannya resisten terhadap penindas yaitu pemodal dan penguasa (
pemerintah dan Negara ) adalah proses untuk mempertajam kontradiksi yang ada di
masyarakat. Kontradiksi kelas inilah yang mempunyai potensi untuk membentuk
kesadaran kelas. Tentunya peran gerakan rakyat sangat penting disini. Bagaimana
dia menyadarkan rakyat akan adanya penindasan model baru , dan bagaimana solusi
untuk itu. Tentu saja ini juga merupakan pembentukan suatu hegemoni kelas untuk
mengcounter hegemoni populis yang kapitalistik sekarang ini. Pembangunan
hegemoni kelas bisa dimulai di lingkungan perjuangan masing-masing organisasi.
Seperti organisasi mahasiswa yang senantiasa mengorganisir
mahasiswa-mahasiswanya , mengagitasi dan berpropaganda , dan mempraktekkannya
dalam aksi massa. Di organisasi buruh juga sama seperti itu, organisasi petani,
pemuda dan sebagainya. Jikalau sudah kuat bangunan pondasi
organisasi-organisasi itu, maka himpunlah menjadi kekuatan multi sector yang
bersatu membentuk aliansi. Tentunya ini harus melalui proses yang panjang dan
tidak gampang. Atau jika yang populis gerakan di suatu tempat itu gerakan mahasiswa,
seperti di Yogyakarta ini , maka sebisa mungkin organ-organ mahasiswa ini
beraliansi dalam suatu persatuan , entah itu sifatnya taktis ataupun strategis.
Entah itu mono sector atau multi sektor. Dan kemampuan untuk memobilisir massa
dalam aksi adalah hal yang penting. Persatuan yang bersifat taktis tapi bisa
memobilisir massa yang riil adalah lumayan untuk membangun tahapan menuju yang
lebih strategisnya. Hukum dialektika mengatakan bahwa factor perubahan
kuantitas menjadi kualitas adalah syarat proses dialektika itu. Adanya
kontradiksi di masyarakat karena masyarakat melakukan pengingkaran terhadap
suatu system , ditambah penghimpuan kekuatan massa dalam kuantitas ditingkatkan
menjadi kualitas adalah proses dialektika gerakan.
Dalam prakteknya adalah bagaimana memobilisir massa dan
mengkongkritkan massa itu dalam aksi massa adalah penting dan substansial. Maka
dari itu penguatan internal organisasilah hal yang harus dilakukan awalnya,
termasuk bagaimana menambah, menjaga dan mengkualitaskan anggotanya. Pengawalan
massa dalam sebuah organisasi adalah penting. Setelah proses itu
dilakukan , dan kemudian kelihatan hasilnya dalam hal kuantitas dan
kualitas , praktekkanlah dalam kerja-kerja politik seperti advokasi kasus,
sampai aksi massa.
Setelah bangunan bawahnya kuat, bangunlah bangunan atasnya.
Bangunan atasnya bisa dengan kerja-kerja politik seperti aksi massa. Banguan
bawah dan atas bersifat menyambung , tidak terputus, dan koordinatif. Jika bisa
seperti ini , maka terciptalah pondasi organisasi dan gerakan. Tapi seringkali
pekerjaan untuk memperkuat bangunan bawahnya ini disepelekan. Mentang-mentang
sudah mempunyai basis massa , maka politik atasnya kenceng. Bangunan atas jika
tidak ditopang bangunan bawahnya maka akan runtuh. Evaluasi dalam aksi yang itu
bersifat aliansi adalah kuantitas orang yang tidak bertambah, itu itu saja
orangnya. Jangankan aliansi , terkadang aksi per organ saja seperti itu.
Terkesan tidak ada generasi dan regenerasi.
Tapi minimal ada penyikapan tentang permasalahan yang terjadi,
entah itu bersifat urgent atau tidak , besar atau kecil kekuatan gerakan, yang
menghasilkan dampak, baik besar atau kecil dampak itu. Daripada tidak ada
penyikapan sama sekali terhadap suatu permasalahan , baik dalam suatu organ
ataupun aliansi organ.
Selamat Natal dan Tahun Baru....
Tetap semangat ! Salam Pembebasan..!!
Yogyakarta , 26 Desember 2011
0 komentar:
Posting Komentar