KONSOLIDASI POLITIK GERAKAN BURUH, CABUT PP NO. 78 TENTANG
PENGUPAHAN !! TOLAK PASAR BEBAS !!!
SAATNYA BURUH MEMIMPIN GERAKAN RAKYAT UNTUK
WUJUDKAN KESEJAHTERAAN BAGI BURUH DAN RAKYAT !!
Ditengah-tengah
derasnya arus liberalisme –pasar bebas yang mengurita di bumi pertiwi ini dan
kemudian berbanding lurus dengan masifnya tindakan represif bahkan
kriminalisasi, rakyat Indonesia semakin tertindas dan tersisih. Inilah orde
super liberal dari rezim yang berkuasa dan hari ini kaum buruh berdemonstrasi
memperingati May Day. May Day adalah hari bersejarah bagi kaum buruh sedunia
dimana kaum buruh berdemonstrasi, berjuang memperbaiki nasib agar lebih layak
dan lebih sejahtera dengan tuntutan “delapan jam kerja, delapan jam istirahat
dan delapan jam rekreasi”
Bahwa
situasi ekonomi politik berkembang menjelang May Day adalah sbb : Pertama,
rezim liberal bertekad menjadikan Indonesia sebagai surga investasi di Asia
Tenggara. Jokowi segera melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan berpidato
bahwa “Langkah konkrit yang telah dilakukan adalah merevisi sejumlah peraturan
yang menghambat, menyederhanakan prosedur, dan menghilangkan hambatan tidak
penting dalam proses perizinan”. Kemudian tanggal 18-22 April 2016, Jokowi
keliling Eropa mengajukan proposal yang sama yaitu perjanjian pasar bebas
dengan berbagai kemudahan. Saking baiknya rezim liberal kepada para pengusaha,
pemerintah akan mengesahkan UU Tax Amnesty bagi kelancaran investasi.
Kedua,
rezim liberal menggunakan cara-cara kekerasan hingga kriminalisasi dalam
menghadapi demonstrasi. 26 aktifis buruh dalam menuntut “Cabut PP 78” termasuk
didalamnya adalah Pengurus Pusat Federasi Perjuangan Buruh Indonesia, yaitu
Azmir Zahara. Kriminalisasi ini tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah
Republik Indonesia yang cenderung memudahkan keterlibatan investasi dalam
membangun ekonomi nasional. Untuk memuluskan seluruh agenda liberalisasi
tersebut, pemerintah Jokowi-JK telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan
ekonomi. Tepat setelah satu tahun berkuasa, pemerintahan Jokowi-JK mengeluarkan
kebijakan tentang pengupahan yang termuat dalam Paket Kebijakan Ekonomi yang
salah satunya adalah Paket Jilid IV, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
Tahun 2015 tentang Pengupahan. Peraturan ini sangat merugikan kaum buruh dimana
buruh tidak dilibatkan dalam penentuan upahnya mereka sendiri. Ini membuktikan
rezim hari ini adalah rezim yang pro terhadap kaum modal.
Situasi Ketenagakerjaan di Jogja
Kondisi
kelas pekerja di Jogjakarta juga sampai sekarang masih jauh dari kesejahteraan.
Terbukti dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang dibandingkan dengan
daerah lain tergolong cukup rendah. Dan banyak buruh yang diupah dibawah UMK. Padahal
Jogjakarta adalah sebuah daerah yang sudah cukup maju dan berkembang seperti
kota-kota lainnya. Banyaknya industri yang dibangun di Jogja tidak berbanding
lurus dengan kesejahteraan buruhnya. Seperti contohnya di PT. Sport Glove
Indonesia di Godean yang sampai sekarang juga belum diberikan hak normatif
buruhnya sepenuhnya. Tetapi dengan berdirinya serikat pekerja disana, bisa
sedikit demi sedikit para buruh mengubah nasibnya dengan menuntut kesejahteraan
kepada perusahaan sesuai Undang-Undang. Begitu juga dengan Serikat Pekerja
Transportasi Indonesia (SPTI) sebuah serikat pekerja yang dibangun oleh mantan
pekerja PT. JTT (Trans Jogja) ini juga berupaya mensejahterakan buruh
transportasi yang telah dirampas oleh pengusaha maupun pemerintah. Kebutuhan
akan berorganisasi kelas buruh di Jogja masih rendah, padahal serikat pekerja itu
adalah alat persatuan dan perjuangan kaum buruh untuk menuntut hak-haknya
dengan berserikat. Untuk itulah Mayday kali ini sudah saatnya bersatu dan
berjuang didalam sebuah organisasi massa kaum buruh yaitu serikat buruh. Dan
juga sudah saatnya kaum buruh membangun organisasi politik kelas buruh itu
sendiri yaitu partai massa buruh. dalam kongres ke-IV FPBI telah memutuskan
salah satunya adalah membangun partai massa buruh yang murni dari kaum buruh tanpa
campur tangan elite-elite politik borjuasi sekarang ini yang nyata-nyata
mengkhianati kelas buruh dan rakyat pada umumnya. Dan kami juga telah membentuk
persatuan multi sektor yang menggandeng organisasi mahasiswa, pemuda, petani
dll dalam KPR (Komite Perjuangan Rakyat). KPR ini adalah pondasi basis materil
dalam pembangunan partai massa. Kami
sadar bahwa perjuangan politik ini adalah solusi untuk menghapus kebijakan yang
selama ini merugikan kaum buruh dan rakyat, karena jelas bahwa parlemen dan
pemerintah adalah bagian dari kelas pemodal atau kapitalis yang melanggengkan
sisten ekonomi kapitalisme dan neoliberalisme.
May Day kali ini selain menuntut penghapusan
sistem kerja kontrak dan outsourcing,
Upah layak Nasional, Cabut PP No. 78/2015 tentang Pengupahan, wujudkan UU
Perlindungan Buruh, Hentikan Kriminalisasi terhadap Buruh dan Rakyat, kaum
buruh juga menginginkan perubahan politik dengan membangun Partai Massa. Semua
partai elit bersatu padu mendukung program pemerintah menjalankan sistem
ekonomi politik neoliberalisme. Tidak ada jalan lain bagi pembebasan kaum buruh
dan rakyat tertindas kecuali dengan membangun partai politiknya sendiri.
Disinilah kepemimpinan kaum buruh dalam menggabungkan rakyat tertindas, petani,
nelayan, intelektual -pelajar progresif, pemuda kedalam Partai Massa. “Saatnya
kaum buruh memimpin gerakan rakyat secara politik”.
Bahwa
May Day kali ini, kaum buruh mesti bergerak maju dengan membangun partai
sendiri, yaitu Partai Massa yang akan menghantarkan rakyat Indonesia MERDEKA
100%.” Ide politik “Welfare State” oleh kalangan Sosdem –kelas menengah mulai
menjangkiti sebagain kelompok kaum buruh. Kaum “Welfare State” tak lain adalah
“bangkai berbau busuk” yang akan merusak setiap perjuangan kaum buruh. Program
“Welfare State” tidak akan membebaskan buruh dari ketertindasan. Mereka akan
tetap membiarkan para pemodal menjarah kekayaan alam kita. “Welfare State”
adalah ilusi bagi kaum buruh.
FPBI
yang juga bagian dari KPBI (Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia) dan bersama
konfederasi besar serikat buruh yang tergabung di GBI (Gerakan Buruh Indonesia)
sudah menyepakati akan membentuk partai massa kelas buruh. Dan dalam Mayday ini
juga akan mendeklarasikan ormas multi sektor sebagai tahapan pembangunan partai
politik kelas buruh dan rakyat tertindas. Deklarasi dilakukan di Gelora Bung
Karno (GBK) Senayan secara serentak dan senasional. Mayday kali ini juga menjadi
momentum bagi gerakan buruh untuk menegaskan kemandirian kelasnya dengan berpolitik
membangun kuatan partai politik alternatif kelas buruh untuk melawan rezim yang
neolib ini yang jelas-jelas menindas,merepresif dan memberangus kaum buruh dan
rakyat.
Selanjutnya
prinsip Partai Massa yang harus dibangun oleh kaum buruh secara terang-terangan
adalah partai yang anti terhadap sistem Neoliberalisme (Kapitalisme) dan partai
yang tidak berkompromi dengan
partai-partai elit borjuasi. Partai Massa yang dibangun oleh kaum buruh tentu
memiliki program minimum. Setidaknya ada beberapa program yang mesti diusung
oleh partai massa adalah sebagai berikut:
1.Nasionalisasi Aset-aset
Strategis dibawah kontrol rakyat
2.Membangun Industrilisasi Nasional Yang Kuat dan Mandiri dibawah kendali kelas pekerja
3.Menjalankan Reforma Agraria Sejati
4.Kesehatan, Pendidikan, dan Perumahan Gratis Berkualitas.
5.Tegakan Demokrasi Rakyat dan Hak Asasi Manusia
6. Menghapus UU liberal –Anti rakyat dan Membuat UU Pro Rakyat.
2.Membangun Industrilisasi Nasional Yang Kuat dan Mandiri dibawah kendali kelas pekerja
3.Menjalankan Reforma Agraria Sejati
4.Kesehatan, Pendidikan, dan Perumahan Gratis Berkualitas.
5.Tegakan Demokrasi Rakyat dan Hak Asasi Manusia
6. Menghapus UU liberal –Anti rakyat dan Membuat UU Pro Rakyat.
Sudah
saatnya kaum buruh turun ke jalan, bersatu dan berjuang dengan kelompok elemen
masyarakat lainnya yaitu kaum tani, mahasiswa,kaum miskin kota,dll untuk
menyuarakan tuntutan dan perlawanannya terhadap rezim yang kapitalistik dan
neolib ini. Tidak lagi ikut jalan sehat, ikut kegiatan yang diselenggarakan
pemerintah yang tujuannya jelas yaitu meredam gerakan buruh itu sendiri. Sudah
saatnya tunjukkan kemandirian kelas pekerja dengan memimpin gerakan rakyat dengan
membangun partai politik alternatif kelas buruh untuk mewujudkan kesejahteraan
dan kemerdekaan 100%. !!!
Hidup
Buruh ! Hidup Rakyat !!!
BURUH BERSATU , TAK BISA DIKALAHKAN !!! BURUH BERKUASA , RAKYAT SEJAHTERA !!!
KAPITALISME, HANCURKAN ! IMPERIALISME, MUSNAHKAN !, ELITE
POLITIK ; GULINGKAN , RAKYAT BERKUASA !!!
FPBI ; BELAJAR, BERJUANG, BERKUASA !!!
KPBI ; BANGKIT, LAWAN, HANCURKAN TIRANI !!!
0 komentar:
Posting Komentar