Sabtu, 30 April 2016

selebaran dan pernyataan sikap FPBI Cabang Jogja menyambut hari Buruh sedunia (MayDay) 2016

0 komentar
                                 
KONSOLIDASI POLITIK GERAKAN BURUH, CABUT PP NO. 78 TENTANG PENGUPAHAN !! TOLAK PASAR BEBAS !!!
SAATNYA BURUH MEMIMPIN GERAKAN RAKYAT UNTUK
WUJUDKAN KESEJAHTERAAN BAGI BURUH DAN RAKYAT !!

Ditengah-tengah derasnya arus liberalisme –pasar bebas yang mengurita di bumi pertiwi ini dan kemudian berbanding lurus dengan masifnya tindakan represif bahkan kriminalisasi, rakyat Indonesia semakin tertindas dan tersisih. Inilah orde super liberal dari rezim yang berkuasa dan hari ini kaum buruh berdemonstrasi memperingati May Day. May Day adalah hari bersejarah bagi kaum buruh sedunia dimana kaum buruh berdemonstrasi, berjuang memperbaiki nasib agar lebih layak dan lebih sejahtera dengan tuntutan “delapan jam kerja, delapan jam istirahat dan delapan jam rekreasi”
Bahwa situasi ekonomi politik berkembang menjelang May Day adalah sbb : Pertama, rezim liberal bertekad menjadikan Indonesia sebagai surga investasi di Asia Tenggara. Jokowi segera melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan berpidato bahwa “Langkah konkrit yang telah dilakukan adalah merevisi sejumlah peraturan yang menghambat, menyederhanakan prosedur, dan menghilangkan hambatan tidak penting dalam proses perizinan”. Kemudian tanggal 18-22 April 2016, Jokowi keliling Eropa mengajukan proposal yang sama yaitu perjanjian pasar bebas dengan berbagai kemudahan. Saking baiknya rezim liberal kepada para pengusaha, pemerintah akan mengesahkan UU Tax Amnesty bagi kelancaran investasi.
Kedua, rezim liberal menggunakan cara-cara kekerasan hingga kriminalisasi dalam menghadapi demonstrasi. 26 aktifis buruh dalam menuntut “Cabut PP 78” termasuk didalamnya adalah Pengurus Pusat Federasi Perjuangan Buruh Indonesia, yaitu Azmir Zahara. Kriminalisasi ini tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang cenderung memudahkan keterlibatan investasi dalam membangun ekonomi nasional. Untuk memuluskan seluruh agenda liberalisasi tersebut, pemerintah Jokowi-JK telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi. Tepat setelah satu tahun berkuasa, pemerintahan Jokowi-JK mengeluarkan kebijakan tentang pengupahan yang termuat dalam Paket Kebijakan Ekonomi yang salah satunya adalah Paket Jilid IV, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Peraturan ini sangat merugikan kaum buruh dimana buruh tidak dilibatkan dalam penentuan upahnya mereka sendiri. Ini membuktikan rezim hari ini adalah rezim yang pro terhadap kaum modal.
Situasi Ketenagakerjaan di Jogja
Kondisi kelas pekerja di Jogjakarta juga sampai sekarang masih jauh dari kesejahteraan. Terbukti dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) yang dibandingkan dengan daerah lain tergolong cukup rendah. Dan banyak buruh yang diupah dibawah UMK. Padahal Jogjakarta adalah sebuah daerah yang sudah cukup maju dan berkembang seperti kota-kota lainnya. Banyaknya industri yang dibangun di Jogja tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan buruhnya. Seperti contohnya di PT. Sport Glove Indonesia di Godean yang sampai sekarang juga belum diberikan hak normatif buruhnya sepenuhnya. Tetapi dengan berdirinya serikat pekerja disana, bisa sedikit demi sedikit para buruh mengubah nasibnya dengan menuntut kesejahteraan kepada perusahaan sesuai Undang-Undang. Begitu juga dengan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) sebuah serikat pekerja yang dibangun oleh mantan pekerja PT. JTT (Trans Jogja) ini juga berupaya mensejahterakan buruh transportasi yang telah dirampas oleh pengusaha maupun pemerintah. Kebutuhan akan berorganisasi kelas buruh di Jogja masih rendah, padahal serikat pekerja itu adalah alat persatuan dan perjuangan kaum buruh untuk menuntut hak-haknya dengan berserikat. Untuk itulah Mayday kali ini sudah saatnya bersatu dan berjuang didalam sebuah organisasi massa kaum buruh yaitu serikat buruh. Dan juga sudah saatnya kaum buruh membangun organisasi politik kelas buruh itu sendiri yaitu partai massa buruh. dalam kongres ke-IV FPBI telah memutuskan salah satunya adalah membangun partai massa buruh yang murni dari kaum buruh tanpa campur tangan elite-elite politik borjuasi sekarang ini yang nyata-nyata mengkhianati kelas buruh dan rakyat pada umumnya. Dan kami juga telah membentuk persatuan multi sektor yang menggandeng organisasi mahasiswa, pemuda, petani dll dalam KPR (Komite Perjuangan Rakyat). KPR ini adalah pondasi basis materil dalam pembangunan partai massa.  Kami sadar bahwa perjuangan politik ini adalah solusi untuk menghapus kebijakan yang selama ini merugikan kaum buruh dan rakyat, karena jelas bahwa parlemen dan pemerintah adalah bagian dari kelas pemodal atau kapitalis yang melanggengkan sisten ekonomi kapitalisme dan neoliberalisme.
May Day kali ini selain menuntut penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, Upah layak Nasional, Cabut PP No. 78/2015 tentang Pengupahan, wujudkan UU Perlindungan Buruh, Hentikan Kriminalisasi terhadap Buruh dan Rakyat, kaum buruh juga menginginkan perubahan politik dengan membangun Partai Massa. Semua partai elit bersatu padu mendukung program pemerintah menjalankan sistem ekonomi politik neoliberalisme. Tidak ada jalan lain bagi pembebasan kaum buruh dan rakyat tertindas kecuali dengan membangun partai politiknya sendiri. Disinilah kepemimpinan kaum buruh dalam menggabungkan rakyat tertindas, petani, nelayan, intelektual -pelajar progresif, pemuda kedalam Partai Massa. “Saatnya kaum buruh memimpin gerakan rakyat secara politik”.
Bahwa May Day kali ini, kaum buruh mesti bergerak maju dengan membangun partai sendiri, yaitu Partai Massa yang akan menghantarkan rakyat Indonesia MERDEKA 100%.” Ide politik “Welfare State” oleh kalangan Sosdem –kelas menengah mulai menjangkiti sebagain kelompok kaum buruh. Kaum “Welfare State” tak lain adalah “bangkai berbau busuk” yang akan merusak setiap perjuangan kaum buruh. Program “Welfare State” tidak akan membebaskan buruh dari ketertindasan. Mereka akan tetap membiarkan para pemodal menjarah kekayaan alam kita. “Welfare State” adalah ilusi bagi kaum buruh.
FPBI yang juga bagian dari KPBI (Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia) dan bersama konfederasi besar serikat buruh yang tergabung di GBI (Gerakan Buruh Indonesia) sudah menyepakati akan membentuk partai massa kelas buruh. Dan dalam Mayday ini juga akan mendeklarasikan ormas multi sektor sebagai tahapan pembangunan partai politik kelas buruh dan rakyat tertindas. Deklarasi dilakukan di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan secara serentak dan senasional. Mayday kali ini juga menjadi momentum bagi gerakan buruh untuk menegaskan kemandirian kelasnya dengan berpolitik membangun kuatan partai politik alternatif kelas buruh untuk melawan rezim yang neolib ini yang jelas-jelas menindas,merepresif dan memberangus kaum buruh dan rakyat.
Selanjutnya prinsip Partai Massa yang harus dibangun oleh kaum buruh secara terang-terangan adalah partai yang anti terhadap sistem Neoliberalisme (Kapitalisme) dan partai yang tidak  berkompromi dengan partai-partai elit borjuasi. Partai Massa yang dibangun oleh kaum buruh tentu memiliki program minimum. Setidaknya ada beberapa program yang mesti diusung oleh partai massa adalah sebagai berikut:
1.Nasionalisasi Aset-aset Strategis dibawah kontrol rakyat
2.Membangun Industrilisasi Nasional Yang Kuat dan Mandiri dibawah kendali kelas pekerja
3.Menjalankan Reforma Agraria Sejati
4.Kesehatan, Pendidikan, dan Perumahan Gratis Berkualitas.
5.Tegakan Demokrasi Rakyat dan Hak Asasi Manusia
6. Menghapus UU liberal –Anti rakyat dan Membuat UU Pro Rakyat.
Sudah saatnya kaum buruh turun ke jalan, bersatu dan berjuang dengan kelompok elemen masyarakat lainnya yaitu kaum tani, mahasiswa,kaum miskin kota,dll untuk menyuarakan tuntutan dan perlawanannya terhadap rezim yang kapitalistik dan neolib ini. Tidak lagi ikut jalan sehat, ikut kegiatan yang diselenggarakan pemerintah yang tujuannya jelas yaitu meredam gerakan buruh itu sendiri. Sudah saatnya tunjukkan kemandirian kelas pekerja dengan memimpin gerakan rakyat dengan membangun partai politik alternatif kelas buruh untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemerdekaan 100%. !!!
Hidup Buruh ! Hidup Rakyat !!!

BURUH BERSATU , TAK BISA DIKALAHKAN !!!  BURUH BERKUASA , RAKYAT SEJAHTERA !!!
KAPITALISME, HANCURKAN ! IMPERIALISME, MUSNAHKAN !, ELITE POLITIK ; GULINGKAN , RAKYAT BERKUASA !!!
FPBI ; BELAJAR, BERJUANG, BERKUASA !!!
KPBI ; BANGKIT, LAWAN, HANCURKAN TIRANI !!!




Read more...

FPBI

FPBI